Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berujut suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupunsuatu konsep.
Informasi
merupakan hasil pengolahan dari sebuah model, formasi, organisasi, ataupun
suatu perubahan bentuk dari data yang memiliki nilai tertentu, dan bisa
digunakan untuk menambah pengetahuan bagi yang menerimanya. Dalam hal ini, data
bisa dianggap sebagai obyek dan informasi adalah suatu subyek yang bermanfaat
bagi penerimanya. Informasi juga bisa disebut sebagai hasil pengolahan ataupun
pemrosesan data.
Data bisa
merupakan jam kerja bagi karyawan perusahaan. Data ini kemudian perlu diproses
dan diubah menjadi informasi.
Jika jam
kerja setiap karyawan kemudian dikalikan dengan nilai per-jam, maka akan
dihasilkan suatu nilai tertentu. Jika gambaran penghasilan setiap karyawan
kemudian dijumlahkan, akan menghasilkan rekapitulasi gaji yang harus dibayar
oleh perusahaan. Penggajian merupakan informasi bagi pemilik perusahaan.
Informasi merupakan hasil proses dari data yang ada, atau bisa diartikan
sebagai data yang mempunyai arti. Informasi akan membuka segala sesuatu yang
belum diketahui
Jenis data —
Presentation Transcript
1. 1. Data
Nominal yaitu data yang menunjukkan ciri atau label sebagai pembeda. misalnya
Jenis Kelamin (1=Pria 2=Wanita). Tidak ada operasi matematik terhadap data ini.
2. Data Ordinal yaitu data yang menunjukkan urutan dalam atribut tertentu,
misalnya ranking kelas. Tidak ada indikasi berapa banyak & berapa jarak
beda atribut tsb pada subjek. 3. Data Interval yaitu data yang mempunyai jarak
sama tapi tidak mempunyai nilai nol mutlak. Data ini diperoleh dari hasil
pengukuran, misalnya skor IQ, kecerdasan emosional, dsb. 4. Data Rasio yaitu
data yang mempunyai jarak sama dan memiliki nilai nol mutlak. Hampir sama
dengan data interval tapi banyak dipakai dalam ilmu alam, psikologi tidak
menggunakan data ini. Jenis data
2. 3. Data
Interval yaitu data yang mempunyai jarak sama tapi tidak mempunyai nilai nol
mutlak. 1. Data Nominal yaitu data yang menunjukkan ciri atau label sebagai
pembeda. misalnya Jenis Kelamin (1=Pria 2=Wanita). Tidak ada operasi matematik
terhadap data ini. 2. Data Ordinal yaitu data yang menunjukkan urutan dalam
atribut tertentu, misalnya ranking kelas. Tidak ada indikasi berapa banyak
& berapa jarak beda atribut tsb pada subjek. 4. Data Rasio yaitu data yang
mempunyai jarak sama dan memiliki nilai nol mutlak. Hampir sama dengan data
interval tapi banyak dipakai dalam ilmu alam, psikologi tidak menggunakan data
ini. 5. Data Rasio yaitu data yang mempunyai jarak sama dan memiliki nilai nol
mutlak. Hampir sama dengan data interval tapi banyak dipakai dalam ilmu alam,
psikologi tidak menggunakan data ini.
3. JENIS
DATA KUALITATIF KUANTITATIF DISKRIT KONTINUM Ordinal Interval Rasio Nominal
4. JENIS
PENELITIAN KUALITATIF KUANTITATIF Deskriptif: bertujuan untuk menggam-barkan
suatu fenomena apa adanya. Korelatif: bertujuan untuk menguji hubungan antara 2
atau lebih variabel. Komparatif: bertujuan untuk menguji beda satu variabel
terhadap yang lain. Studi kasus: Etnografi: :
5. VAR.
BEBAS Metode Kooperatif Metode Kompetitif VAR. MODERATOR Jenis Kelamin Urutan
Kelahiran Jumlah Keluarga VAR. KONTROL Kemampuan awal Materi Pelatihan VAR.
INTERVENING VAR. TERIKAT Kreativitas Identifikasi Variabel Penelitian
6. Bagaimana
efektivitas pelatihan pemecahan masalah secara kreatif dengan metode kooperatif
dan kompetitif dalam meningkatkan kreativitas? EFEKTIVITAS PELATIHAN PEMECAHAN
MASALAH SECARA KREATIF DENGAN METODE KOOPERATIF DAN KOMPETITIF DALAM
MENINGKATKAN KREATIVITAS Oleh: Rahmat Aziz, M.Si
7. 1. Jenis
Kelamin adalah karakteristik anatomis yang membedakan antara laki-laki dan
perempuan yang disebabkan karena perbedaan jumlah kromosom X dan Y yang telah
dibawa sejak lahir. 2. Urutan kelahiran adalah urutan anak dilahirkan dalam
keluarga. Pada penelitian ini didefinisikan sebagai urutan anak dilahirkan,
apakah sebagai anak pertama atau anakyang dilahirkan selain anak pertama. 3.
Jumlah keluarga adalah banyaknya jumlah saudara kandung di dalam keluarga.
Jumlah ini dikategorikan pada dua kelompok yaitu keluarga besar dan keluarga
kecil. Keluarga besar didefinisikan jika jumlahnya lebih dari dua bersaudara,
sedangkan keluarga kecil didefinisikan jika jumlahnya tidak lebih dari dua
bersaudara. Variabel Moderator Yaitu variabel bebas bukan utama yang juga
diamati oleh peneliti untuk menentukan sejauhmana efeknya ikut berpengaruh
terhadap hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat.
8. 1. Ada
perbedaan tingkat kreativitas pada subjek yang diberi pelatihan dengan metode
kooperatif dan metode kompetitif. 2. Ada perbedaan tingkat kreativitas antara
subjek laki-laki dan subjek perempuan. 3. Ada perbedaan tingkat kreativitas
antara subjek yang lahir pada urutan pertama dengan subjek yang lahir bukan
urutan pertama. 4. Ada perbedaan tingkat kreativitas antara subjek yang berasal
dari jumlah keluarga besar dengan subjek yang berasal dari jumlah keluarga
kecil. 5. Ada interaksi antara metode pelatihan, jenis kelamin, urutan
kelahiran, jumlah keluarga, dengan kreativitas. HIPOTESIS
9. Pemecahan
masalah secara kreatif adalah materi pelatihan tentang strategi pemacahan
masalah yang dicirikan dengan memunculkan banyaknya alternatif jawaban. Dalam
penelitian ini strategi pemecahan masalah yang digunakan adalah teknik
pemecahan masalah secara kreatif yang dikembangkan oleh Alex Osborn &
Sidney Parnes yang menyatakan bahwa pemecahan masalah secara kreatif terdiri
dari tiga komponen, yaitu: 1. Memahami masalah , pada komponen ini terdiri dari
tiga tahap yaitu menemukan kekacauan, menemukan data, dan mengidentifikasi
masalah. 2. Menghasilkan gagasan , pada komponen ini hanya terdiri satu tahap
yaitu menemukan gagasan. 3. Merencanakan tindakan , pada komponen ini terdiri
dari dua tahap yaitu menemukan solusi dan menemukan penerimaan. Definisi
Operasional
Metode
Pengumpulan Data
Pada bahasan
sebelumnya telah dibahas tahapan-tahapan dalam menulis karya tulis ilmiah.
Sekarang mari kita bahas metode apa saja yang dapat digunakan dalam pengumpulan
data.
Dalam
penulisan karya ilmiah, pengumpulan data merupakan salah satu hal yang harus
dilakukan guna mencapai tujuan penulisan. Ada 3 metode pengumpulan data, yakni
:
1. Wawancara
Merupakan
sebuah pertukaran informasi antara pewawancara dengan yang diwawancarai.
Perlu ada
perencanaan dan tujuan khusus.
Terdiri dari
pertanyaan dan menjawab pertanyaan.
Tujuannya
mendapatkan informasi dari narasumber/informan untuk keperluan proses
pengambilan maupun evaluasi kebijakan publik.
Metode yang
paling efektif.
Ada 2 tipe
pertanyaan dalam wawancara :
Open-Ended(Terbuka)
Pertanyaan
ini netral dan tidak dibatasi.
Pewawancara
mengijinkan secara bebas orang yang diwawancarai dalam menjawab pertanyaan, dan
pewawancara menganjurkan narasumber memberikan informasi yang tidak diketahui
sebelumnya kepada pewawancara.
Closed-Ended(Tertutup)
Pewawancara
lebih mudah mengontrol narasumber, karena apa yang akan ditanyakan sudah pasti
dan menghindari narasumber menjawab bebas.
Kerlinger
(dalam Hasan 2000) menyebutkan 3 hal yang menjadi kekuatan metode wawancara :
a.
Mampu mendeteksi kadar pengertian subjek terhadap pertanyaan yang diajukan.
Jika mereka tidak mengerti bisa diantisipasi oleh interviewer dengan memberikan
penjelasan.
b.
Fleksibel, pelaksanaanya dapat disesuaikan dengan masing-masing individu.
c.
Menjadi stu-satunya hal yang dapat dilakukan disaat tehnik lain sudah tidak
dapat dilakukan.
Menurut Yin
(2003) disamping kekuatan, metode wawancara juga memiliki kelemahan, yaitu :
a.
Retan terhadap bias yang ditimbulkan oleh kontruksi pertanyaan yang
penyusunanya kurang baik.
b.
Retan terhadap terhadap bias yang ditimbulkan oleh respon yang kurang sesuai.
c. Probling yang
kurang baik menyebabkan hasil penelitian menjadi kurang akurat.
d.
Ada kemungkinan subjek hanya memberikan jawaban yang ingin didengar oleh interviewer.
2. Observasi
Menurut
Nawawi & Martini (1991) observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara
sistimatik terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala atau
gejala-gejala dalam objek penelitian.
Menurut
Patton (dalam Poerwandari 1998) tujuan observasi adalah mendeskripsikan setting
yang dipelajari, aktivitas-aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang
terlibat dalam aktivitas, dan makna kejadian di lihat dari perpektif mereka
yang terlihat dalam kejadian yang diamati tersebut.
Menurut
Patton (dalam Poerwandari 1998) salah satu hal yang penting, namun sering
dilupakan dalam observasi adalah mengamati hal yang tidak terjadi. Dengan
demikian Patton menyatakan bahwa hasil observasi menjadi data penting karena :
a.
Peneliti akan mendapatkan pemahaman lebih baik tentang konteks dalam hal yang
diteliti akan atau terjadi.
b.
Observasi memungkinkan peneliti untuk bersikap terbuka, berorientasi pada
penemuan dari pada pembuktiaan dan mempertahankan pilihan untuk mendekati
masalah secara induktif.
c.
Observasi memungkinkan peneliti melihat hal-hal yang oleh subjek penelitian
sendiri kurang disadari.
d.
Observasi memungkinkan peneliti memperoleh data tentang hal-hal yang karena
berbagai sebab tidak diungkapkan oleh subjek penelitian secara terbuka dalam
wawancara.
e.
Observasi memungkinkan peneliti merefleksikan dan bersikap introspektif
terhadap penelitian yang dilakukan. Impresi dan perasan pengamatan akan menjadi
bagian dari data yang pada giliranya dapat dimanfaatkan untuk memahami fenomena
yang diteliti.
3. Kuisioner
Kuesioner
merupakan daftar pertanyaan yang akan digunakan oleh periset untuk memperoleh
data dari sumbernya secara langsung melalui proses komunikasi atau dengan
mengajukan pertanyaan.
Macam-macam
bentuk kuisioner :
Kuisioner
Terstruktur Terbuka
Tingkat
struktur dalam kuesioner adalah tingkat standarisasi yang diterapkan pada suatu
kuesioner. Pada kuesioner terstruktur yang terbuka dimana pertanyaanpertanyaan
diajukan dengan susunan kata-kata dan urutan yang sama kepada semua responden
ketika mengumpulkan data.
Kuisioner
Tak Terstruktur Terbuka
Kuesioner
tak terstruktur yang terbuka dimana tujuan studi adalah jelas tetapi respon
atau jawaban atas pertanyaan yang diajukan bersifat terbuka.
Kuisioner
Tak Terstruktur Tersamar
Kuesioner
tidak terstruktur yang tersamar berlandaskan pada riset motivasi. Para periset
telah mencoba untuk mengatasi keengganan responden untuk membahas perasaan
mereka dengan cara mengembangkan teknik-teknik yang terlepas dari masalah
kepedulian dan keinginan untuk membuka diri. Teknik tersebut dikenal dengan
metode proyektif. Kekuatan utama dari metode proyektif adalah untuk menutupi
tujuan utama riset dengan menggunakan stimulus yang disamarkan.
Metode
proyektif merupakan cara yang digunakan untuk menggambarkan kuesioner yang
mengandung stimulus yang memaksa para subjek untuk menggunakan emosi,
kebutuhan, motivasi, sikap, dan nilai-nilai yang dimilikinya sendiri dalam
memberikan suatu jawaban atau respon.
Stimulus
yang paling sering digunakan adalah asosiasi kata, kelengkapan kalimat, dan
bercerita atau penuturan cerita.
Kuisioner
Terstruktur Tersamar
Kuesioner
terstruktur yang tersamar merupakan teknik yang paling jarang digunakan dalam
riset pemasaran. Kuesioner ini dikembangkan sebagai cara untuk menggabungkan
keunggulan dari penyamaran dalam mengungkapkan motif dan sikap dibawah sadar
dengan keunggulan struktur pengkodean serta tabulasi jawaban.
Langkah-langkah
merancang sebuah kuisioner :
1. Tetapkan
informasi yang ingin diketahui.
2. Tentukan jenis kusioner dan metode administrasinya.
3. Tentukan isi dari masing-masing pertanyaan.
4. Tentukan banyak respon atas setiap pertanyaan.
5. Tentukan kata-kata yang digunakan untuk setiap pertanyaan.
6. Tentukan urutan pertanyaan.
7. Tentukan karakteristik fisik kuisioner.
8. Uji kembali langkah 1 sampai 7 dan lakukan perubahan jika perlu.
9. Lakukan uji awal atas kuisioner dan lakukan perubahan jika perlu.
2. Tentukan jenis kusioner dan metode administrasinya.
3. Tentukan isi dari masing-masing pertanyaan.
4. Tentukan banyak respon atas setiap pertanyaan.
5. Tentukan kata-kata yang digunakan untuk setiap pertanyaan.
6. Tentukan urutan pertanyaan.
7. Tentukan karakteristik fisik kuisioner.
8. Uji kembali langkah 1 sampai 7 dan lakukan perubahan jika perlu.
9. Lakukan uji awal atas kuisioner dan lakukan perubahan jika perlu.
Variabel
adalah suatu besaran yang dapat diubah atau berubah sehingga mempengaruhi
peristiwa atau hasil penelitian. Dengan menggunakan variabel, kita akan
mmeperoleh lebih mudah memahami permasalahan. Hal ini dikarenakan kita seolah-olah
seudah mendapatkan jawabannya. Biasanya bentuk soal yang menggunakan teknik ini
adalah soal counting (menghitung) atau menentuakan suatu bilangan. Dalam
penelitian sains, variable adalah bagian penting yang tidak bisa dihilangkan.
Berikut ini
adalah pengertian dan definisi variabel:
# SUTRISNO
HADI
Variabel
adalah objek penelitian yang bervariasi, misalnya jenis kelamin karena jenis
kelamin mempunyai variasi laki-laki dan perempuan
# FREDDY
RANGKUTI
Variabel
adalah konsep yang emmpunyai variasi nilai, maka nilai variabel dapat dibedakan
menjadi empat tingkatan skala, yaitu: nominal, ordinal, internal, dan rasio
# ANONIM
Variabel
adalah pengenal yang digunakan untuk menyimpan suatu nilia sementara pada
memori
# TIA
MUTIARA
Variabel
adala sesuatu yang menjadi pusat atau fokus perhatian, yang memberikan pengaruh
dan memiliki nilai sehingga dapat berubah. Variabel dapat disebut juga peubah.
Variabel merupakan objek penelitian yang dapat menentukan hasil penelitian
# BAGJA
WALUYA
Variabel
merupakan konsep yang tidak pernah ketinggalan dalam setiap penelitian.
Variabel didefinisikan sebagai gejala yang bervariasi
# SUGIARTO
Variabel
adalah karakter yang akan diobservasi dari unit amatan yang merupakan suatu
atribut dari sekelompok objek dengan ciri adanya variasi antara satu objek
dengan objek yang lain dalam kelompok tertentu
# ROBBINS
PEARSON
Variabel
adalah semua karakteristik umum yang dapat diukur dan dapat berubah dalam
keluasan, intensitas, atau keduanya.
# EDDY
SOERYANTO SOEGOTO
Variabel
merupakan objek penting dalam riset pemasaran karena tanpa kehadiran variabel
maka riset tidak dapat terlaksana.
# ANONIM
Variable
merupakan sarana untuk memperoleh pemahaman tergadap masalah yang sedang
diteliti secara benar. Dengan emnggunakan variable-variable tertentu, peneliti
menguji benar atau tidaknya asumsi dan rumusan masalah yang sebelumnya sudah
dibuat
Tidak ada komentar :
Posting Komentar